Pentingnya Tim Investigasi yang Kompeten dalam Investigasi Kecelakaan

PertambanganLeave a Comment on Pentingnya Tim Investigasi yang Kompeten dalam Investigasi Kecelakaan

Pentingnya Tim Investigasi yang Kompeten dalam Investigasi Kecelakaan

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek penting dalam lingkungan kerja untuk melindungi pekerja dari risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Ramli, 2010). Terutama pada kegiatan Pertambangan, Industri pertambangan dikenal sebagai salah satu sektor dengan risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang tinggi (Workplace Safety and Health Council, 2020). Meskipun upaya pencegahan telah dilakukan, kecelakaan kerja masih sering terjadi dan dapat enyebabkan kerugian yang signifikan, baik dari segi finansial, produktivitas, maupun dampak psikologis bagi pekerja dan perusahaan (Goetsch, 2011).

Investigasi kecelakaan kerja merupakan langkah krusial untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan dan mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. Namun, investigasi yang tidak dilakukan dengan benar dapat menghasilkan kesimpulan yang salah dan rekomendasi yang tidak tepat (Roughton & Mercurio, 2002). Investigasi yang tidak dilakukan dengan benar ini salah satunya disebabkan oleh  tim investigasi yang tidak kompeten, hasilnya dapat menjadi tidak maksimal atau bahkan menyesatkan. Hal ini dapat membahayakan keselamatan pekerja dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Dampak jika investigasi dilakukan oleh tim yang tidak kompeten

Apa dampaknya jika investigasi dilakukan oleh tim investigasi yang tidak kompeten ? Beberapa dampak yang dapat terjadi jika investigasi kecelakaan kerja dilakukan oleh tim investigasi yang tidak kompeten antara lain:

1. Analisis Penyebab Kecelakaan yang Tidak Akurat

Tim investigasi yang tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dapat gagal mengidentifikasi penyebab utama kecelakaan (Goetsch, 2011). Hal ini dapat menyebabkan rekomendasi tindakan perbaikan yang tidak tepat atau bahkan kontraproduktif.

2. Bukti yang Tidak Lengkap atau Tidak Relevan

Tim investigasi yang tidak terlatih mungkin tidak dapat mengumpulkan bukti yang relevan atau bahkan merusak bukti yang ada (Roughton & Mercurio, 2002). Hal ini dapat menyulitkan analisis penyebab kecelakaan dan mengurangi kredibilitas temuan investigasi.

3. Kurangnya Objektivitas dan Kepercayaan

Tim investigasi yang tidak kompeten mungkin tidak dapat bekerja secara objektif dan independen, sehingga rentan terhadap bias atau tekanan dari pihak tertentu (Goetsch, 2011). Hal ini dapat mengurangi kepercayaan terhadap temuan investigasi dan rekomendasi yang diberikan.

4. Komunikasi yang Buruk

Tim investigasi yang tidak kompeten mungkin tidak dapat mengomunikasikan temuan dan rekomendasi mereka dengan jelas kepada pihak-pihak yang terlibat (Roughton & Mercurio, 2002). Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan menghambat implementasi tindakan perbaikan yang efektif.

 

Karakteristik tim investigasi yang kompeten

Untuk meminimalkan risiko ini, investigasi kecelakaan kerja harus dilakukan oleh tim investigasi yang kompeten. Tim investigasi yang kompeten memiliki beberapa karakteristik penting, antara lain:

1.     Pengetahuan dan Keterampilan yang Memadai

Tim investigasi harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang proses kerja, peraturan keselamatan, dan teknik investigasi yang relevan (Roughton & Mercurio, 2002). Mereka juga harus terampil dalam mengumpulkan dan menganalisis data, serta mengomunikasikan temuan dengan jelas.

2.     Objektif dan Tidak Memihak

Tim investigasi harus mampu menilai situasi secara objektif tanpa dipengaruhi oleh prasangka atau kepentingan tertentu (Goetsch, 2011). Mereka harus bekerja secara independen dan tidak terpengaruh oleh tekanan dari pihak lain.

3.     Pengalaman yang Relevan

Investigasi kecelakaan kerja seringkali melibatkan situasi yang kompleks dan unik. Tim investigasi yang berpengalaman dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk menganalisis situasi dengan lebih efektif (Roughton & Mercurio, 2002).

4.     Kemampuan Komunikasi yang Baik

Tim investigasi harus mampu mengomunikasikan temuan dan rekomendasi mereka dengan jelas kepada pihak-pihak yang terlibat, termasuk manajemen, pekerja, dan pihak berwenang (Goetsch, 2011).

Investigasi kecelakaan kerja yang dilakukan oleh tim investigasi yang kompeten sangat penting untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan secara akurat dan merumuskan tindakan perbaikan yang efektif. Tim investigasi yang kompeten memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang relevan, serta kemampuan untuk bekerja secara objektif dan mengomunikasikan temuan dengan baik. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa investigasi kecelakaan kerja dilakukan dengan benar dan memberikan hasil yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.

Untuk memastikan kompetensi tim investigasi kecelakaan, perusahaan harus memberikan pelatihan dan pengembangan yang memadai serta mengikutsertakan mereka dalam kegiatan sertifikasi, terutama perusahaan yang memiliki risiko kecelakaan yang tinggi seperti perusahaan pertambangan.

PT Mumpuni Inti Mandiri merupakan mitra yang tepat bagi Perusahaan, khususnya perusahaan pertambangan untuk memberikan pelatihan  kepada karyawan yang akan ditunjuk sebagai tim investigasi, kenapa demikian ? karena PT Mumpuni Inti Mandiri dalam melakukan pelatihan investigasi kecelakaan telah sesuai dengan SNI 7081 : 2023 yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Badan Standarisasi Nasional (BSN), selain itu juga didukung oleh Intruktur atau Trainer yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mumpuni.

Ikuti Diklat & Sertifikasi Pelaksanaan Investigasi Kecelakaan Tambang bersama PT Mumpuni Inti Mandiri!

Manfaatkan pelatihan kami untuk:

Memahami teknik investigasi kecelakaan yang efektif

Mengidentifikasi penyebab utama kecelakaan dengan akurat

Membangun rekomendasi tindakan perbaikan yang tepat

Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan tambang

 

Jangan lewatkan kesempatan ini untuk meningkatkan profesionalisme dan kontribusi Anda dalam menjaga keselamatan di tempat kerja. Daftar sekarang dan jadilah bagian dari solusi untuk keselamatan yang lebih baik!

Cek jadwal Diklat & Sertifikasi Pelaksanaan Investigasi Kecelakaan Tambang Klik tombol dibawah ini

Lihat Jadwal

 

 

 

Referensi

Ramli, S. (2010). Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja OHSAS 18001. Dian Rakyat.

Workplace Safety and Health Council. (2020). Workplace safety and health report 2020: Mining and quarrying industry. https://www.wshc.sg/wps/themes/html/upload/cms/file/WSHC_Mining_and_Quarrying_Industry_Report_2020.pdf

Goetsch, D. L. (2011). Occupational safety and health for technologists, engineers, and managers (7th ed.). Pearson.

Roughton, J., & Mercurio, J. (2002). Developing an effective safety culture: A leadership approach. Butterworth-Heinemann.

Share artikel ini jika bermanfaat untuk anda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top